Sinopsis Novel: TENTANG KAMU by:Tere Liye
Kisah
ini dimulai dari surat warisan yang diterima oleh belgrave square. Pengacara
baru, Zaman Zulkarnaen sekaligus pengacara muda di tugaskan untuk mencari ahlis
waris. Ketika melihat nama yang tertulis yaitu, Sri Ningsih kelahiran Indonesia
yang meninggal di panti jompo, Paris, tepat depan Menara Eiffel. Tidak disangka
seseorang wanita yang meninggal di panti jompo mempunyai warisan sebesar 19
triliun rupiah.
Perjalanan
Zaman untuk menelusuri kisah Sri Ningsih dimulai dari Panti Jompo. Zaman
bertemu dengan Aimee, penjaga panti jompo yang masih muda dan cantik. Aimee
menjelaskan bagaimana kehidupan Sri Ningsih selama di panti jompo. Sri ningsih
memberikan semangat kepada sesama penghuni panti jompo, Sri juga dikenal sosok
yang ceria, dan patah semangat. Aimee memberikan diary milik Sri kepada Zaman.
Zaman sangat berterimakasih dan mulai membaca lembar perlembar. Lembar pertama
terdapat beberapa foto serta tulisan
Juz Pertama tentang kesabaran
Zaman
menemukan lokasi pertama dan langsung datang mengunjungi lokasi tersebut yang
bertempatan di Pulau Bungin, Sumbawa. Ini adalah tempat kelahiran Sri. Dimana
Sri tumbuh dan dibesarkan di Pulau Bungin. Dimana Sri ningsih mengalami
kepedihan berturut-turut. Dimana ibu nya meninggal ketika melahirkannya, Bapak
nya meninggal ketika berlayar untuk membelikan sepatunya. Dan setelah semenjak
itu, Ibu tiri Sri yaitu Nusi Maratta menjadi sosok ibu tiri yang jahat dan
kejam. Bahkan Nusi Maratta selalu berkata "anak yang dikutuk". Disisi
lain, Sri sangat menyayangi adik tirinya yaitu Tilamutta. Hingga pada akhirnya,
Nusi Maratta meninggal dunia setelah rumahnya habis dilalap si jago merah. Sri
hanya bisa menyelamatkan Tilamutta, setelah itu, Sri meninggalkan Pulau Bungin
untuk meneruskan apa yang seharusnya diteruskannya selama ini, yaitu,
pendidikan.
Juz kedua tentang Persahabatan
Kisah
ini dimulai setelah Sri Ningsih dan Tilamutta meninggalkan Pulau Bungin dan
menuju sebuah madrasah di Surakarta milik Kiai Ma'sum. Disini, Sri Ningsih
mengenal Nur dan Lastri. Kedua sahabatnya. Semakin hari semakin akrab hingga
iri dan dengki muncul dihati lastri ketika suaminya tidak berhasil menjadi
pengurus madrasah selanjutnya menggantikan Kiai Ma'sum. Lalu terjadi pemberontakan
besar dan menghabiskan beberapa nyawa yang dipimpin oleh Lastri dan Suaminya.
Semua porak poranda, korban berjatuhan. Yang tersisa hanya Nur dan suaminya,
Beberapa hari kemudian Tilamutta berhasil ditemukan dengan potongan badan yang
terpisah dan nyaris tak bisa dikenali. Akan tetapi, Lastri berhasil
dipenjarakan dan Sri lah yang menjadi saksi serta meng-iyakan apa yang
dikatakan Hakim bahwa Lastri lah tersangkanya. Muncul rasa sedih dan kecewa,
takut bahwa dia merasa telah mengkhianati sahabatnya sendiri. Sri pergi dan
menghilang dari Madrasah.
Juz
ketiga tentang Keteguhan Hati
Sri
pergi meninggalkan Madrasah menuju Jakarta. Setelah beberapa bulan tinggal
di Jakarta, Sri selalu bertukar kabar
melalui surat dengan Nur. Tetapi rasanya kepedihan selalu menghampiri Sri,
berkali-kali gagal dalam mendapatkan pekerjaan. Semua usaha telah di coba dari
mulai guru SD, kerja di toko, membangun rent mobil, hingga pada akhirnya
membuka pabrik sabun yang bernamakan "Rahayu". Tetapi, tidak berapa
lama Sri memanggil orang kepercayaannya untuk segera menjual Pabrik sabun
tersebut. Dan ternyata Sri menjual dengan menukarkan pabrik sabun dengan 1%
kepemilikan saham perusahaan yang akan membeli. Lalu Sri menghilang untuk
kesekian kalinya lagi. Pada
bagian ini sudah ditemukan mengapa Sri mempunyai warisan bernilai 19triliun
rupiah itu.
Juz
keempat tentang Cinta
Sri
menghilang sangat jauh, berlari sejauh mungkin dari kekejaman pahitnya hidup
yang telah dirasakannya. Sri berlari hingga ke london. Bekerja sebagai supir
bus. Dan disilah Sri menemukan cintanya. Yaitu, Hakan. Setelah beberapa waktu
berkenal Sri dan Hakan resmi menikah. Setelah itu Sri hamil untuk pertama
kalinya, tetapi, lagi-lagi nasib berkata lain. Sri harus merelakan bayinya yang
meninggal setelah 6 jam dilahirkan dikarenakan mengidap rhesus negatif.
Beberapa waktu setelahnya Hakan juga pergi untuk selama-lamanya dikarenakan
sakit. Sepertinya, dunia tidak pernah benar-benar memihak Sri.
Juz
kelima tentang Memeluk Semua Rasa Sakit
Ini
adalah bagian terakhir yang ditulis Sri, ketika bayi dan Hakan meninggalkannya
untuk selama-lamanya, Sri menghilang lagi dan lagi. Sri tiba di panti jompo,
Paris. Memulai kehidupan baru disana. Sampai akhirnya sri tenang. Zaman
sudah mengetahui bahwa sri tidak mempunyai ahli waris karena Tilamutta sudah
tidak ada. Tetapi, datang 2 orang beserta pengacara yang mengatakan bahwa
tilamutta adalah suami dan menantunya. Zaman lantas tidak langsung percaya dan
menyelidikinya satu persatu.
Pada
akhirnya Zaman mengerti, mengapa Sri terus-terusan menghilang dan berlari
sejauh mungkin. Ada sesuatu dibalik ini semua. Dan benarlah dugaan zaman. Ada
lastri yang masih menyimpan dendam dan selalu menghantui Sri. Lastri
benar-benar menjadi sosok yang sangat berbeda dari dulu. Sosok kejam, dan hanya
mengincar warisan senilai 19 triliun. Dan hal yang dapat diketahui lagi adalah
bahwa Tilamutta selama ini tidak pernah benar benar mati melainkan, dikurung di
kerangkeng selama belasan tahun oleh Lastri. Dan Lastri sudah dimasukkan
penjara dan Zaman menemukan pembagian warisan yang telah dituliskan Sri Ningsih
di secarik kertas yang disimpan rapi didalam kotak kayu.
Komentar
Posting Komentar